Kamis, 21 November 2013
Rabu, 13 November 2013
SIMULASI ESTIMASI POPULASI

A. Latar Belakang
Ekologi
adalah ilmu yang membicarakan tentang hubungan timbal balik antara organisme
dan lingkungannya serta antara organisme itu sendiri. Dalam proses hubungan
timbal balik atau interaksi ini, organisme saling mempengaruhi satu dengan yang
lain dan dengan lingkungan sekitar, begitu pula lingkungan mempengaruhi
kegiatan hidup organisme. Semua individu yang hidup dalam suatu daerah
membentuk suatu populasi. Dan beberapa populasi spesies yang cenderung untuk
hidup bersama di suatu daerah geografis tertentu membentuk suatu komunitas
ekologi dimana suatu komunitas tersebut beserta lingkungan fisik dan kimia
disekelilingnya secara bersama-sama membentuk suatu ekositem yang dipelajari
dalam ekologi
Di
dalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks. Ekologi
merupakan cabang ilmu biologi yang menggabungkan pendekatan hipotesis deduktif,
yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis
dari fenomena-fenomena ekologis.
Pada
praktikum ini, kita mencoba untuk
mensmulasi sebuah populasi. Dengan menggunakan kancing , kita akan mencoba
menghitung jumlah pupulasi dengan menggunakan metoda eschmeyer dan Schumacher.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Menduga
sebuah populasi dengan metode eschmeyer dan Schumacher.
2. Mengaplikasikan
metode CMRR pada pengestimasian popolasi.

Populasi didefinisikan sebagai
kelompok kolektif organisme. Organisme dan spesies yang sama (
kelompok-kelompok lain di mana individu-individu dapat bertukar informasi
genetika ) menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki berbagai ciri atau sifat
yang merupakan sifat milik individu di dalam kelompok itu. Populasi mempunyai
sejarah hidup dalam arti mereka tumbuh, mengadakan pembedaan-pembedaan dan
memelihara diri seperti yang dilakukan oleh organisme. Sifat-sifat kelompok
seperti laju kelahiran, laju kematian, perbandingan umur, dan kecocokan genetik
hanya dapat diterapkan pada populasi (Resosoedarmo, 1990).
Populasi adalah kumpulan individu
sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh populasi dari
komunitas sungai dapat berupa populasi rumput, populasi ikan, populasi
kepiting, popuasi kerang, populasi sumpil, dan lain-lain. Contoh populasi dari
komunitas sawah dapat berupa populasi padi, populasi tikus, populasi ular, dan
lain-lain. Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi
interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh
interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut (Heddy, 1986):
1. Alelopati
Merupakan interaksi antar populasi,
bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya
populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur
Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu.
2. Kompetisi
Merupakan
interaksi antarpopulasi, bila antar populasi terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh,
persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
Semua
makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu
akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain.
Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme
dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat.
Interaksi
antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut (Tarumingkeng, 1994):
a. Netral
Hubungan
tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat
tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral.
Contohnya : antara capung dan sapi.
b.
Predasi
Predasi
adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat
sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga
berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya,
yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c.
Parasitisme
Parasitisme
adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme
hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga
bersifat merugikan inangnya.
d.
Komensalisme
Komensalisme
merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk
kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan
dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang
ditumpanginya.
e.
Mutualisme
Mutualisme
adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada
bintil akar kacang-kacangan.
Capture
Mark Release Recapture (CMMR) yaitu menandai, melepaskan dan menangkap kembali
sampel sebagai metode pengamatan populasi. Merupakan metode yang umumnya
dipakai untuk menghitung perkiraan besarnya populasi. Populasimerupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Hal yang pertama dilakukan adalah dengan
menentukan tempat yang akan dilakukan estimasi, lalu menghitung dan mengidentifikasinya
(Resosoedarmo, 1990).
Metode
Capture-Recapture seringkali sulit digunakan untuk menduga ukuran populasi
alami. Hal ini disebabkan karena asumsi-asumsi dalam metode Capture-Recapture
sulit dilaksanakan di lapangan. Untuk itu dilakukan metode Removal Sampling
yang tidak melepaskan kembali hewan
yang telah disampling. Contoh metode Removal Sampling adalah Metode Zippin yang
dilakukan dengan cara penangkapan pertama tidak dilepaskan kembali, kemudian
dalam jangka waktu tertentu dilakukan kembali penangkapan kedua dan juga hewan
tidak dilepaskan kembali. Sehingga dengan menggunakan persamaan Zippin dapat
diduga populasi hewan dalam suatu areal (Umar, 2009).

A. Waktu dan Tempat
Praktikum
dlaksanakan pada tanggal 7 november 2013. Bertempat di laboratorium ekologi.
Jurusan Biologi. Fakultas metematika dan ilmu pengetahuan alam. Universitas
lampung.
B. Alat dan bahan
Adapun
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah :
Toples
plastic, kancing dalam 2 warna.kertas estimasi, dan kalkulator.
C. Cara kerja
1.
memasukkan sejumlah kancing berwarna biru pada sebuah toples.
2.
mengambil secara acak kancing-kancing
tersebut, lalu menghitung berapa kancing yang terambil.
3.
mengganti sejumlah kancing biru yang terambil tersebut dengan kancing warna
coklat, sebagai individu yang di tandai.
4.
melakukan kembali hal yang sama seperti kegiatan 2 & 3.
5.bila
kancing coklat terambil kembali, maka tidak perlu di ganti dengan kancing lain.
6.
melakukan pencatatan terhadap pengambilan sebanyak 10 kali.

A. Data pengamatan
Table.1
data estimasi populasi
A
|
C
|
M
|
T
|
R
|
M2
|
C.M2
|
M.R
|
R2
|
R2/C
|
1
|
12
|
-
|
-
|
-
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
14
|
12
|
13
|
1
|
144
|
2016
|
12
|
1
|
0,0714
|
3
|
21
|
25
|
21
|
0
|
625
|
13125
|
0
|
0
|
0
|
4
|
23
|
46
|
18
|
5
|
2116
|
48668
|
230
|
25
|
1,0869
|
5
|
15
|
64
|
12
|
3
|
4096
|
61440
|
192
|
9
|
0,6
|
6
|
17
|
76
|
16
|
1
|
5776
|
98192
|
76
|
1
|
0,0588
|
7
|
26
|
92
|
24
|
2
|
8464
|
220064
|
184
|
4
|
0,1538
|
8
|
25
|
116
|
19
|
6
|
13456
|
336400
|
696
|
36
|
1,44
|
9
|
22
|
135
|
15
|
7
|
18225
|
400950
|
945
|
49
|
2,.2272
|
10
|
18
|
150
|
13
|
5
|
22500
|
405000
|
750
|
25
|
1,3888
|
Jumlah
|
75.402
|
1.585.855
|
3085
|
150
|
7,0269
|
B. Pembahasan
Kepadatan
populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam dalam bentuk
jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau
persatuan penangkapan. Kepadatan pupolasi sangat penting diukur untuk
menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu komunitas dengan
komnitas lainnya parameter ini tidak begitu tepat. Untuk itu biasa digunakan
kepadatan relatif. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan
kepadatan suatu jenis
dengan
kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan relatif
biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase.
Perhitungan
populasi baik untuk hewan maupun tumbuhan dapat dilaksanakan dengan dua cara
yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara tidak langsung yaitu dengan
perkiraan besarnya populasi sedemikian rupa sesuai dengan sifat hewan atau
tumbuhan yang akan dihitung. Misalnya untuk menghitung sampling populasi rumput
di padang rumput dapat digunakan metode kuadarat rumput, untuk hewan-hewan
besar dapat dilakukan dengan metode track count atau fecal count, sedangkan
untuk hewan yang relatif mudah ditangkap misalnya tikus, belalang atau burung
dapat diperkirakan populasinya dengan metode capture mark release recapture
(CMRR). Metode CMRR dapat di terapkan dengan asumsi- asumsi bahwa
:
a. Hewan yang ditandai tidak terpengaruh oleh tanda dan
tanda tidak mudah hilang.
b. Hewan yang ditandai harus tercampur secara homogen dalam
populasi.
c. Populasi harus dalam sistem tertutup (tidak
ada migrasi atau migrasi dapat dihitung).
d. Tidak ada kelahiran atau kematian selama periode
sampling.
e. Hewan yang ditangkap sekali atau lebih, tidak
mempengaruhi hasil sampling selanjutnya.
f. Populasi sampling secara random dengan asumsi semua
kelompok umur dan jenis kelamin dapat ditangkap serta semua individu mempunyai
kemampuan yang sama untuk ditangkap.
g. Sampling dilakukan dengan interval waktu yang
tetap.
Penandaan
yang dilakukan pada individu dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
dengan menggunakan cat yang sukar luntur, dengan memotong bagian sirip atau
bulu di sayap, dengan menggunakan cincin penanda, atau untuk teknologi yang
modern dapat dilakukan dengan menggunakan chip yang dapat memberikan sinyal.
Selagi tanda resebut tidak menggangu aktifitas hidup dari organisme yang di
tandai.
Bila
kita ingin langsung mengestimasi populasi, biasanya data akan menjadi bias, hal
ini dikarenakan sulit menemukan nilai pasti suatu kelompok makhluk hidup pada
daerah terbuka, kecuali individu tersebut terisolasi. Sulitnya mendapatkan
nilai pasti dari suatu populasi dikarenkan gangguan-gangguan yang datang dari
lingkungan tempat populasi tersebut tinggal, bisa saja suatu populasi yang
diamati mengalami kematian akibat suatu penyakit atau kegiatan predasi oleh
organisme yang dalam rantai makan merupakan pemakan individu yang sedang
diamati tersebut.
Pada
praktikum, kancing berwarna biru dianggap sebagai individu yang belum di tandai,
sedangkan kancing biru yang terambil akan di gantikan oleh kancing coklat yang
dianggap sebagai indivudu yang tertangkap dan di tandai. Saat terambil misalkan
10 buah berwarna biru, maka akan di ganti dengan sejumlah yang diambil dengan
kancing warna coklat dan dikembalikan kembali ke toples untuk mengaplikasikan
release pada metode CMRR.
Pada
saat praktikum terdapat beberapa jenis simbol antara lain:
S
: menandai banyak kali pengambilan
C
: untuk menyatakan jumlah kancing yang terambil pada pengambilan ke n
M
: untuk menyatakan jumlah individu baru yang di tandai pada pengambilan ke na
+ nb
T
: untuk menyatakan jumlah individu tertangkap yang belum tertandai
R
: untuk menyatakan individu yang tertangkap lagi pda pengambilan ke n, namun
sudah bertanda.
Pada
hasil perhitungan (terlampir) di dapati bahwa dengan menggunakn perhitungan
rumus schaumacher dan eschmeyer, nilai a adalah 514, 0534 sedangkan nilai
variancenya di dapat b = 0,1139. Dengan diketahuinya nilai a dan b nya maka
dapat dihitung nilai standar erornya yaitu sebesar 70, 818.
Besarnya
nilai dari standar eror ini diakibatkan karena jumlah pengambilan sampel yang
tidak konsistan, terkadang terambil sedikit, kadang pula terambil banyak.
Dengan tingginya nilai standar eror ini maka dapat dinyatakan bahwa simulasi
estimasi yang dilakukan datanya tidak baik atau tidak valid.

Adapun
kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum ini adalah :
1. Data
hasil estimasi dinyatakan tidak baik
2. Ketidakbaikan
data di karenakan nilai standar erornya besar
3. Besarnya
nilai SE karena pengmbilan individu tidak konsisten jumlahnya.

Resosoedarmo, Soedjiran. 1990. Pengantar Ekologi. PT Remaja Rosdakarya. Jakarta.
Soegianto, Agoes. 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya.
Tarumingkeng, R. C. 1994. Dinamika Populasi Kajian Ekologi Kuantitatif.Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Umar, M. Ruslan. 2004. Ekologi Umum Dalam Praktikum. Universitas Hasanuddin. Makassar.

L
A
M
P
I
R
A
N
Langganan:
Postingan (Atom)